Seperti halnya anak kecil yang sedang sakit, kadang
butuh dipaksa untuk mau minum obat. Padahal jika anak itu tahu bahwa minum obat
adalah demi kesehatannya, ia akan mau meminumnya tanpa dipaksa.
Begitu pula halnya dalam menanamkan
nilai-nilai islam dalam masyarakat. Dalam hal ini pemaksaan yang dimaksud tentu
bukan berarti dengan kekerasan. Justru pemaksaan berada pada diri kita.
Bentuknya adalah keteguhan kita dalam mendakwahkan nilai-nilai kebaikan yang
ingin kita tularkan. Dan tidak mudah menyerah walau hambatan tak henti-henti
melintang. Memang berdakwah akan memakan waktu yang tak sebentar. Filosofi batu
dan air tepat untuk dijadikan contoh. Walau butuh waktu lama, sekeras-kerasnya
batu, akan hancur juga oleh tetesan air. Begitu juga memberikan penyadaran
kepada masyarakat tentang pentingnya sebuah nilai kebaikan.
“Sungguh kehidupan ini penuh dengan
tantangan. Dalam Islam adalah solusinya. Maka nilai-nilai kebaikan Islam
haruslah dipelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.”
Di saat kondisi masyarakat yang
seperti sekarang ini, kita membutuhkan orang-orang yang memahami Islam secara
menyeluruh, yang menjadikan Islam sebagai solusi bagi segala permasalahan,
karena Islam adalah agama yang sempurna, tidak ada satu sisi kehidupan pun yang
terlepas dari Islam.
Sayangnya, di masyarakat kita, masih
banyak orang yang "memahami Islam secara parsial (sebagian)". Maka
tidak mungkin kehidupan itu dapat diperbaiki jika Islam hanya dilaksanakan sebagian-sebagian
dan mengesampingkan sebagian sisi kehidupan yang lainnya. Ada juga masyarakat
yang "memahami Islam dari sisi sosialnya saja." Mereka melihat bahwa
Islam mengajarkan kebaikan, Islam mengajarkan tolong menolong, Islam mengajarkan
kepedulian atas sesama, Islam mengajarkan untuk saling membantu. Orang-orang
ini biasanya peduli dengan hal-hal yang bersifat sosial dan kemanusiaan, mereka
aktif membantu masyarakat, menolong orang yang terkena musibah, menolong fakir
miskin. Jadi, memahami Islam sebatas konsep sosial. Sayangnya seringkali
mengabaikan nilai-nilai spiritual.
Bahkan keindahan Islam bukan hanya
terdapat dalam 2 hal tersebut, tapi Islam meliputi segala sisi kehidupan, baik
ekonomi, politik, seni, budaya, moral, dan sisi-sisi kehidupan lainnya. Islam
adalah agama universal yang meliputi segala sisi kehidupan. Memang pada saat
ini banyak masyarakat yang memahami Islam hanya sebatas ibadah lahir saja,
selain itu tidak. Sehingga orang-orang ini hanya fokus kepada ibadah-ibadah
ritual seperti dzikir dan sholat tanpa memperhatikan yang lainnya dan tidak
peduli dengan kondisi masyarakat di sekelilingnya.
Nilai-nilai sosial Islam bahkan
terwujud dalam ibadah sehari-hari. Misalnya sholat, ibadah ritual dengan
waktu-waktu tertentu yang merupakan ibadah yang disebutkan Alllah sebagai
sarana untuk mengingat Allah. Sholat dilakukan dengan berbaris bershaf-shaf
dalam barisan yang lurus. Sholat dilakukan di rumah Allah (Masjid) yang
siapapun dapat masuk bagi orang-orang Islam tanpa terkecuali, dengan tanpa
memandang kekayaan, posisi dan jabatan masing-masing. Di rumah Allah (Masjid)
semua diperlakukan sama, baik pejabat, hartawan, kuli bangunan, tukang sampah,
ataupun yang lainnya.
“Sholat mempunyai makna kebersamaan.
Sholat menghilangkan sekat-sekat status sosial yang disandang masyarakat. Tidak
ada lagi yang satu lebih mulia dari yang lainnya, kecualli ketakwaannya.”
“Puasa dapat menumbuhkan nilai-nilai
empati dalam diri masyarakat. Dalam puasa, orang-orang kaya dapat merasakan penderitaan
orang-orang miskin dalam menghadapi kekurangan-kekurangan dalam hidup mereka.”
“Zakat dan infaq mengandung nilai
toleransi dan kepedulian atas sesama.”
Dari hal – hal diatas dapat kita
lihat bahwa Islam adalah agama yang mengatur segala poros kehidupan. Islam
adalah agama “Rahmatan Lil ‘Alamin”, yakni rahmat bagi sekalian alam. Rahmat
bagi manusia. Akhirnya, marilah kita "PAKSA" diri kita untuk
mengaplikasikan keseluruhan ajaran agama kita (Islam Rahmatan Lil 'Alamin)
dalam kehidupan sehari-hari kita, karena terkadang kebaikan itu butuh
dipaksakan.
Sekian…
No comments:
Post a Comment