- Monday, 26 May 2014

Mencari Tahu



Ajari aku menggunakan pena. Akan ku tulis gemercik air, udara dingin, kabut senja, sampai daun gugur.

MENCARI TAHU
Tahukah kita? Seandainya setiap orang paham bahwa mencintai bukan hanya soal waktu, soal keberanian, atau soal kesempatan. Namun, soal keimanan dan ketaqwaan. Bila setiap orang sadar bahwa tidak semua perasaan itu harus dituruti. Tidak harus dikatakan. Tidak harus ditindak lanjuti. Kan sudah aku bilang, urusan ini bukan sekedar urusan waktu dan keberanian, tapi urusan keimanan dan ketaqwaan.
Tahukah kita? Terlalu banyak orang kehilangan sabar. Tidak mampu memahami keadaan. Terlalu terburu-buru mengungkapkan sesuatu. Tidak berpikir dua kali untuk bertanya-tanya, “apakah kiranya Tuhan ridho dengan tindakannya?”
Tahukah kita? Pada akhirnya orang yang bisa membersamai kita bukanlah dia yang lebih cepat atau lebih lambat. Tetapi dia yang bisa mengiringi langkah kita. Langkah yang sama jauhnya, sama pendeknya.
Tahukah kita? Memandang seseorang saat ini tidak lagi bisa dilihat dari sekedar pakaian dan isi otaknya. Sudah menjadi bias mana yang asli mana yang palsu. Seandainya setiap orang tahu, bahwa mata tidak lagi bisa mengenali dengan jujur. Tapi tidak setiap orang paham bahwa dia memiliki mata hati. Hati mengenali hati. Mata hanya mengenali fisik.
Tahukah kita? Diri kita dan apapun yang kita miliki adalah hal yang paling baik untuk kita. Bukan untuk orang lain. Apa yang dimiliki orang lain, itu yang terbaik untuk mereka. Bukan untuk kita. Seandainya kita paham konsep kecil ini, kita tidak perlu iri hati. Sayangnya, diantara kita saling membandingkan. Lalu menyakiti diri sendiri.
Tahukah kita? Waktu kita tidak banyak. Sayangnya, diantara kita banyak lupa waktu. Aku pun begitu

No comments:

Post a Comment