- Sunday 1 March 2015

Terkadang Kebaikan Butuh Dipaksakan.


Seperti halnya anak kecil yang sedang sakit, kadang butuh dipaksa untuk mau minum obat. Padahal jika anak itu tahu bahwa minum obat adalah demi kesehatannya, ia akan mau meminumnya tanpa dipaksa.

     Begitu pula halnya dalam menanamkan nilai-nilai islam dalam masyarakat. Dalam hal ini pemaksaan yang dimaksud tentu bukan berarti dengan kekerasan. Justru pemaksaan berada pada diri kita. Bentuknya adalah keteguhan kita dalam mendakwahkan nilai-nilai kebaikan yang ingin kita tularkan. Dan tidak mudah menyerah walau hambatan tak henti-henti melintang. Memang berdakwah akan memakan waktu yang tak sebentar. Filosofi batu dan air tepat untuk dijadikan contoh. Walau butuh waktu lama, sekeras-kerasnya batu, akan hancur juga oleh tetesan air. Begitu juga memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya sebuah nilai kebaikan.


     “Sungguh kehidupan ini penuh dengan tantangan. Dalam Islam adalah solusinya. Maka nilai-nilai kebaikan Islam haruslah dipelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.”


     Di saat kondisi masyarakat yang seperti sekarang ini, kita membutuhkan orang-orang yang memahami Islam secara menyeluruh, yang menjadikan Islam sebagai solusi bagi segala permasalahan, karena Islam adalah agama yang sempurna, tidak ada satu sisi kehidupan pun yang terlepas dari Islam.

     Sayangnya, di masyarakat kita, masih banyak orang yang "memahami Islam secara parsial (sebagian)". Maka tidak mungkin kehidupan itu dapat diperbaiki jika Islam hanya dilaksanakan sebagian-sebagian dan mengesampingkan sebagian sisi kehidupan yang lainnya. Ada juga masyarakat yang "memahami Islam dari sisi sosialnya saja." Mereka melihat bahwa Islam mengajarkan kebaikan, Islam mengajarkan tolong menolong, Islam mengajarkan kepedulian atas sesama, Islam mengajarkan untuk saling membantu. Orang-orang ini biasanya peduli dengan hal-hal yang bersifat sosial dan kemanusiaan, mereka aktif membantu masyarakat, menolong orang yang terkena musibah, menolong fakir miskin. Jadi, memahami Islam sebatas konsep sosial. Sayangnya seringkali mengabaikan nilai-nilai spiritual.

     Bahkan keindahan Islam bukan hanya terdapat dalam 2 hal tersebut, tapi Islam meliputi segala sisi kehidupan, baik ekonomi, politik, seni, budaya, moral, dan sisi-sisi kehidupan lainnya. Islam adalah agama universal yang meliputi segala sisi kehidupan. Memang pada saat ini banyak masyarakat yang memahami Islam hanya sebatas ibadah lahir saja, selain itu tidak. Sehingga orang-orang ini hanya fokus kepada ibadah-ibadah ritual seperti dzikir dan sholat tanpa memperhatikan yang lainnya dan tidak peduli dengan kondisi masyarakat di sekelilingnya.

     Nilai-nilai sosial Islam bahkan terwujud dalam ibadah sehari-hari. Misalnya sholat, ibadah ritual dengan waktu-waktu tertentu yang merupakan ibadah yang disebutkan Alllah sebagai sarana untuk mengingat Allah. Sholat dilakukan dengan berbaris bershaf-shaf dalam barisan yang lurus. Sholat dilakukan di rumah Allah (Masjid) yang siapapun dapat masuk bagi orang-orang Islam tanpa terkecuali, dengan tanpa memandang kekayaan, posisi dan jabatan masing-masing. Di rumah Allah (Masjid) semua diperlakukan sama, baik pejabat, hartawan, kuli bangunan, tukang sampah, ataupun yang lainnya.


     “Sholat mempunyai makna kebersamaan. Sholat menghilangkan sekat-sekat status sosial yang disandang masyarakat. Tidak ada lagi yang satu lebih mulia dari yang lainnya, kecualli ketakwaannya.”

    “Puasa dapat menumbuhkan nilai-nilai empati dalam diri masyarakat. Dalam puasa, orang-orang kaya dapat merasakan penderitaan orang-orang miskin dalam menghadapi kekurangan-kekurangan dalam hidup mereka.”

     “Zakat dan infaq mengandung nilai toleransi dan kepedulian atas sesama.”


     Dari hal – hal diatas dapat kita lihat bahwa Islam adalah agama yang mengatur segala poros kehidupan. Islam adalah agama “Rahmatan Lil ‘Alamin”, yakni rahmat bagi sekalian alam. Rahmat bagi manusia. Akhirnya, marilah kita "PAKSA" diri kita untuk mengaplikasikan keseluruhan ajaran agama kita (Islam Rahmatan Lil 'Alamin) dalam kehidupan sehari-hari kita, karena terkadang kebaikan itu butuh dipaksakan.


Sekian…

No comments:

Post a Comment